Liputan Talk Show "Bersama Lisana Kita Buat Tulisan Asyik"
Senin, 09 September 2019
Add Comment
Jakarta, 7
September 2019
Membaca dan
Menulis sejatinya merupakan dua sisi mata uang yang menyiratkan nilai dan
kualitas literasi masyarakat. Jika salah satu sisi mata uang tersebut tidak
terbangun sama dengan sisi lainnya maka sudah pasti uang tersebut tidak
bernilai. Demikian kira-kira analogi keterikatan membaca dan menulis. Jika
hanya membaca tanpa bisa menuliskannya maka literasi seseorang dianggap rendah.
Dan sebaliknya bisa menulis tanpa memiliki daya baca maka tulisannya dipastikan
kering atau bisa menjadi informasi yang tidak bermutu.
Melatih dan
membangun kemahiran membaca di masyarakat umum telah lama digalakkan dan telah
dimulai sejak anak anak sejak mengenal huruf, bahkan sejak anak bisa diajak
berkata-kata. Namun tidak demikian hal nya dengan membangun kemampuan menulis.
Mengarang bagi mayoritas anak-anak kadang menjadi pe-er yang menyebalkan hanya
karena mereka umumnya bingung harus memulai dari mana. Situasi ini pun tidak
sedikit yang terbawa hingga ke masa kuliah/pendidikan tinggi di mana mahasiswa
banyak merasakan kesulitan saat diminta membuat skripsi atau kajian-kajian
ilmiah studinya.
Menyadari
itu Balai Pustaka melihat
urgensi melatih menulis sedini mungkin dengan dorongan yang sama dengan proses
membaca, menjadi penting saat ini. Dan dengan bangga di tahun ini Balai Pustaka telah menerbitkan genre
baru bagi bacaan anak yakni penerbitan karya kreatif dan tulisan
pertama yang dibuat kanak-kanak. Buku dalam genre ini akan menjadi
momentum anak mengenal dunia menulis dan diharapkan dapat memotivasinya membuat
tulisan berikutnya, membuat buku berikutnya.
Balai Pustaka
telah mengadakan peluncuran buku yang berjudul "Diary Pertamaku Bermain
Trampolin", yang ditulis oleh Diah Nareswari Lisana Shidqin (Lisana) tepat
di hari ulang tahunnya yang ke-7. Dan buku ini merupakan buku pertama yang
ditulis oleh Lisana.
Lisana adalah
gadis kecil periang, bersahabat dan memiliki rasa ingin tahu yang sangat
tinggi. Ia telah menulis sejak berumur 6 tahun. Dan buku ini adalah kumpulan
tulisan Lisana selama liburan sekolah. Lisana senang menulis disaat liburan
bersama keluarganya, kemanapun, bahkan saat ia ke luar negeri, yang ia anggap
sebagai dairy. Sang Ibunda mengumpulkan tulisan gadis cilik
itu agar teman-temannya dapat mengikuti Lisana dalam menulis cerita. Selain
menulis, Lisana juga memiliki hobi lain, yakni menggambar, menari dan bermain
sepeda.
Dipandu oleh MC,
Nissa Jazz, yang membawakan acara dengan penuh keceriaan dan canda tawa, dimana
sebagian besar audience adalah anak-anak. Di sana juga
disediakan hadiah bagi teman-teman yang bertanya maupu yang bisa menjawab
pertanyaan dari MC. Pada acara tersebut hadir Narasumber dari guru pendidik
yaitu Kak Irma, yang dengan antusias mengajak para orang tua untuk memfasilitasi
dan mendukung anak-anaknya untuk membaca dan menulis. Turut hadir juga designer buku
Lisana yaitu Kak Rahma dari pihak Balai Pustaka yang menjelaskan bagaimana cara
mendesain buku Lisana sesuai dengan umur dan karakter gadis berkerudung
tersebut, sesuai permintaan Ibunda Lisana. Selain tentunya cerita, buku
tersebut juga terdapat beberapa gambar yang dibuat oleh Lisana.
Dalam acara
tersebut, Ibunda Lisana menceritakan bagaimana awalnya Lisana dapat membaca dan
menulis sampai pada akhirnya tercetus ide untuk membuat sebuah buku. Sang
Ibunda berkata, bahwa sebelum bisa membaca, Lisana sudah mampu menggambar
karena ia sangat menyukai menggambar. Awalnya, Lisana mendapatkan sedikit
kendala dalam menulis, namun sang Ibunda terus memberikan support dengan baik
dan bijak sehingga Lisana dapat menyelesaikan buku ini dalam waktu 2 bulan
saja.
Pada akhir acara
terdapat sesi foto bersama Lisana, Ibunda Lisana, Guru Pendidik sebagai
Narasumber (Kak Irma), designer buku (Kak Rahma), dan juga MC
(Nissa Jazz). Lalu dilanjutkan sesi penanda-tanganan buku oleh Lisana secara
langsung untuk buku yang sudah dibelu oleh teman-teman dalam acara tersebut.
"Buku ini
hadir sebagai wujud untuk memfasilitasi dan mengapresiasi Lisana berkarya dalam
menulis dan menggambar untuk berbagi pengalaman bersama keluarga dan
teman-temannya”, tutur Ibunda Lisana. Cerita di dalam buku ini ditulis secara
acak dan beragam, sesuai dengan yang Lisana inginkan, jadi tidak ada panduan
atau dikte dari sang Ibunda untuk isi cerita buku ini. Media yang digunakan
adalah kertas A4, pulpen, pensil warna & crayon. Setelah semua terkumpul,
sang Ibunda dan pihak penerbit sepakat untuk membagi buku ini dalam 3 bagian
diantaranya Liburanku, Keluargaku & Kegiatanku. Terdapat 34 cerita yang
Lisana tulis dalam kurun waktu liburan selama 2 minggu. Gambar terakhir yang
Lisana buat dijadikan cover dalam buku tersebut.
Sang Ibunda
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pendukung dalam menerbitkan buku ini
khususnya Sang Ayah (Adit), pedesain buku, Balai Pustaka dan lain-lain. Sang
Ibunda berharap agar buku ini dapat memotivasi anak-anak untuk menulis
dan berkarya. Dan juga sebagai inspirasi bagi para orang tua dalam membimbing
anak-anak.
Lisana sudah
memulainya, bagaimana dengan anak-anak lainnya?? Ayo segera menulis ceritamu
dan terbitkan!
Posted by Admin @JKTRadio
0 Response to "Liputan Talk Show "Bersama Lisana Kita Buat Tulisan Asyik""
Posting Komentar